RESENSI FANTASTEEN SCARY-HALTE ANGKER- BY DYAH APRILIANI

Judul Buku    : Halte Angker
Penulis            : Alief Wheza Harsojo
Penerbit          : DAR! Mizan
Terbit             : September 2014
Tebal              : 156 halaman
Harga             : Rp. 35.000,-

Halte? Jangan pernah anggap remeh tempat yang mungkin setiap pagi kita lewati/kunjungi.


Alief Wheza Harsojo lahir di Jakarta, 12 Juni 1999. Saat ini sedang duduk di kelas 10 SMA di Sekolah Indonesia-Singapura. Namanya mulai dikenal ketika tahun 2013, saat novel pertamanya dengan judul ‘The Legend of Hell’s Sword’ yang juga diterbitkan dalam serial Fantasteen muncul. Sekarang, sudah ada tiga bukunya yang terbit. Buku keduanya adalah sebuah antologi kumpulan cerpen dengan penulis remaja lainnya dengan judul ‘Jawa Jejawen’. Dan, Halte Angker merupakan buku ketiganya yang baru terbit di bulan September 2014.
            Buku dengan judul Halte Angker ini menyajikan sebuah cerita fiksi horor tentang sosok misterius yang selalu muncul di halte dekat apartemen untuk mengganggu Frieska. Sosok itu awalnya hanya hadir untuk menjadi bunga tidur Frieska, tapi mulai saat kepindahan Frieska ke Singapura untuk sekolah, Frieska merasa satu per satu mimpi yang dia alami berubah menjadi nyata di kehidupan.
Sosok itu selalu muncul ketika Frieska melewati halte itu, selalu bertanya kalimat yang sama, ‘Kenapa kamu meninggalkanku di sini?’. Pertanyaan itu menjadi sebuah teka-teki tersendiri untuk Frieska. Pasalnya, ia tidak mengenali wajah sosok pria dengan jas hitam itu. Sosok itu juga mengenakan kalung setengah liontin dengan ukiran dua huruf V. Di sekolahnya pun, Frieska bertemu dengan teman-teman yang namanya seperti tidak asing lagi di telinga. Nama-nama itu pernah disebut-sebut oleh Melody –sepupu Frieska- juga pernah disebut Nenek. 
Kian lama, Frieska selalu mendapat mimpi buruk tentang sosok misterius di halte dekat apartemen. Bahkan, ia pernah bermimpi kalau sosok itu sedang membawa sebuah pisau dan mengejar Frieska hingga ke apartemennya. Frieska sudah berlari untuk menghidari sosok itu, tetapi sosok itu terus mengejarnya hingga pisau itu merobek perut Frieska. Tapi, itu hanyalah bunga tidur. Dan, pagi harinya, di apartemen ada seorang wanita yang mati terbunuh dengan perut yang bolong. Itu seperti mimpi yang dialami oleh Frieska semalam. Frieska semakin takut dan bertanya-tanya, apa maksud dari semua ini.
Ia mencoba bertanya pada temannya, Cindy Candella, tentang mimpi ini. Tapi, Cindy tak pernah serius untuk menanggapi, sementara Frieska semakin takut saja dengan sosok berjas itu. Hingga semua ketakutan itu berimbas pada nilai ujian Frieska. Nilai ujiannys buruk karena ia tidak belajar untuk ujian hanya karena selalu dihantui oleh sosok penunggu halte.
Hingga akhirnya, setelah Frieska mencoba menuliskan semua mimpi yang dia alami dan bertekad mencari maksud dibalik semua ini, nenek menceritakan tentang masa lalunya. Tentang seorang pria yang baik, pintar, dan tampan. Pokoknya, all in one. Tentang cinta pertama nenek. Juga tentang kalung liontin setengah hati milik Nenek. Semua itu terbongkar di saat-saat terakhir hidup Nenek. Dan, tentang sosok misterius di halte, itu semua ada sangkut pautnya dengan Nenek. Pria misterius itu hanya menginginkan satu hal, menginginkan neneknya Frieska.
Berlatarkan negeri patung singa, menjadi nilai tambah kepada pembaca untuk lebih mengetahui negeri tersebut. Di awal cerita, pembaca disuguhkan oleh sebuah misteri tentang sosok berjas yang selalu muncul di halte, dan hal itu membuat rasa penasaran pembaca bangkit untuk menuntaskan sebenarnya siapa sosok berjas itu dan apa yang dia inginkan. Dengan kata-kata yang mudah dipahami, sangat mudah bagi saya untuk menyelesaikan membaca buku ini dengan cepat.
Hanya saja, bila Alief Wheza mendeksripsikan negeri Singapura lebih mendalam, seperti apa saja sih yang sering dilakukan oleh orang Singapura, bagaimana gaya hidup di sana, makanan apa yang populer, sampai tempat yang indah dan bagus di Singapura, pasti akan membuat pembaca semakin tertarik untuk mengunjungi Singapura. Juga, dibagian ending, belum berhasil membangkitkan emosional saya. Tapi, Halte Angker ini juga berhasil membuat saya merinding membacanya. Bayangkan saja, kalau kalian melihat sosok misterius di sebuah halte dan kalian mendapat pertanyaan dari dia seperti ini, ‘Kenapa kau meninggalkanku di sini?’.
Untuk para remaja penikmat fiksi horor, tidak ada salahnya memilih ‘Halte Angker’ sebagai uji keberanian diri kalian.


(Diikutkan dalam kuis #IniResensiku. Info lengkapnya cek di:   https://www.facebook.com/notes/fantasteen/iniresensiku-fantasteen-scary/729152413825795 )

Komentar

  1. YAKIN, KAK DYAH JADI JUARA! #KAKDYAHJUARA

    BalasHapus
    Balasan
    1. AMIIINNN.. ^_^ Tapi yang lain banyak yang lebih bagus juga euy :D
      coba posting resensi kamu dong Alifia :))

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW BUKU-SHOOTING STAR BY VERONICA GABRIELLA]

[REVIEW] NOVEL MR AND MRS WRITER BY ACHI TM